Di artikel Kimia kelas 11 kali ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang titrasi asam basa, mulai dari pengertian, alat dan bahan, cara melakukan, jenis-jenis titrasi asam basa, kurva, dan contoh perhitungannya! — Halo, teman-teman! Pernah nggak kamu mendengar tentang titrasi asam basa? Atau mungkin kamu sudah mempelajarinya di sekolah? Umumnya, ketika mempelajari titrasi asam basa di sekolah, kita akan diajak bereksperimen di laboratorium kimia nih, oleh guru kita! Eksperimen apa, tuh? Tentunya eksperimen titrasi asam basa, dong! Eksperimen yang dilakukan akan membutuhkan beberapa peralatan, di antaranya yaitu buret dan labu erlenmeyer. Kayak gini nih, ilustrasinya Alat titrasi Sumber Eits, sebelum membahas lebih jauh, ketahui dulu yuk pengertian dari titrasi asam basa! Pengertian Titrasi Asam Basa Pada dasarnya, titrasi adalah metode analisis untuk menentukan kemolaran atau konsentrasi suatu zat di dalam larutan, menggunakan konsep reaksi kimia. Jadi, titrasi asam basa adalah suatu prosedur yang dilakukan saat kita ingin menentukan kemolaran atau konsentrasi suatu asam atau basa dengan menggunakan konsep penetralan asam-basa. Nah, untuk melakukan titrasi asam basa, kamu butuh beberapa alat dan bahan, nih. Apa aja ya, alat dan bahan yang dibutuhin? Alat dan Bahan dalam Proses Titrasi Asam Basa Dalam titrasi asam basa, kamu akan membutuhkan titran titer, buret, titrat, labu erlenmeyer, dan indikator kimia. a. Titran Titer Titran adalah zat yang digunakan untuk mentitrasi. Titran disebut juga sebagai titer. Titran ini merupakan larutan standar yang telah diketahui secara pasti konsentrasinya, misalnya asam kuat atau basa kuat. Nah, pada titrasi asam basa, posisi titran terletak pada buret. b. Buret Buret adalah alat laboratorium berupa kaca berbentuk silinder dengan bagian bawah mengerucut. Buret memiliki garis ukur dan sumbatan keran pada bagian bawahnya. Sumbatan keran ini berfungsi untuk menjaga agar cairan yang diisikan ke dalam buret dapat menetes secara presisi sesuai kehendak pelaku eksperimen. c. Titrat Titrat adalah larutan sampel yang akan dianalisis atau ditentukan konsentrasinya. Jadi, titrat inilah yang nantinya akan kita ubah atau kita hitung konsentrasinya, dengan meneteskan sejumlah zat titran ke dalamnya melalui buret. Pada titrasi asam basa, posisi titrat terletak pada labu erlenmeyer. d. Labu Erlenmeyer Labu erlenmeyer adalah alat laboratorium berupa gelas kaca dengan ujung kepala dan leher yang kecil kemudian melebar terus hingga bagian bawahnya. Labu erlenmeyer biasa dipakai untuk menampung bahan kimia yang berbentuk cair. Bagian kepala dan lehernya yang kecil berfungsi untuk mengurangi resiko cairan kimia tumpah atau menyiprat ke luar. e. Indikator Kimia Indikator kimia adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kapan suatu sampel titrat telah habis bereaksi. Ketika titrat dengan titran sudah tepat bereaksi atau habis bereaksi, maka dapat dibilang bahwa eksperimen tersebut sudah mencapai titik ekuivalen. Ketika telah melampaui titik ekuivalen, maka akan terjadi perubahan warna yang spesifik. Indikator kimia yang biasa digunakan yaitu indikator pp atau phenolptalein. Indikator ini diteteskan sebanyak 1-2 tetes ke dalam titrat. Kalau tidak diteteskan, maka titrat tidak bisa berubah warna, sehingga kita tidak akan tahu kapan titik ekuivalennya terjadi. Baca Juga Kesetimbangan Kimia, Jenis-Jenis, Persamaan Reaksi, dan Tetapannya Cara Melakukan Titrasi Asam Basa Oke, sudah tahu pengertian dan alat bahan untuk melakukan titrasi, sekarang saatnya kamu tahu langkah-langkah dalam proses titrasi asam basa agar kamu mengerti cara melakukannya. Eits, tapi ingat! Don’t try this at home! Alias jangan melakukan eksperimen ini sendiri di rumah, ya! Proses titrasi asam basa melibatkan larutan asam kuat atau basa kuat yang bisa berbahaya bagi tubuh, jadi harus dilakukan di dalam laboratorium dengan didampingi oleh guru atau asisten laboratorium. Sebelum melakukan eksperimen ini pun, kamu harus mengenakan alat pelindung diri seperti baju atau jas lab, sarung tangan, dan kacamata goggles untuk mengurangi resiko terkena cipratan bahan kimia. Ingat, ya! Nah, sekarang kita bahas yuk, langkah-langkahnya! Langkah-langkah dalam proses titrasi adalah sebagai berikut 1. Titrasi dilakukan secara perlahan. Titran larutan standar diteteskan satu tetes demi satu tetes ke dalam titrat larutan sampel. 2. Setiap tetesnya harus disertai dengan pengocokan agar reaksi dapat terjadi secara optimal dan merata. Hati-hati ketika mengocok, ya! Jangan sampai tumpah atau menyiprat. 3. Proses penetesan ini dilakukan secara terus menerus hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen adalah titik di mana titrat dengan titran tepat bereaksi atau habis bereaksi. 4. Pada titrat, ditambahkan 1-2 tetes indikator kimia. Indikator kimia ini berfungsi untuk mengetahui kapan suatu sampel titrat telah habis bereaksi, sehingga ketika telah melampaui titik ekuivalen, akan terjadi perubahan warna yang spesifik. Jika warna telah berubah, proses titrasi dapat dihentikan dengan mematikan sumbatan keran pada buret. Nah, begitulah cara melakukan titrasi asam basa. Memang terlihat mudah, tapi tetap harus dilakukan di laboratorium dengan pendampingan, ya! Cara Membaca Hasil Titrasi Asam Basa Cara membaca data hasil titrasi asam basa pun cukup mudah, loh! Setelah proses titrasi selesai, yang ditandai dengan perubahan warna pada larutan sampel, untuk membaca hasil titrasi asam basa adalah dengan melihat skala volume permukaan cairannya. Misalnya, permukaan cairan pada buret setelah titrasi, berada pada skala 20 ml. Maka, volume standar atau titran yang terpakai sebesar 20 ml. — Kita rehat sejenak, yuk! Kamu udah pernah cobain fitur Adapto di ruangbelajar belum, sih? Nah, video pembahasan tentang Titrasi Asam Basa sudah dilengkapi dengan fitur Adapto, lho! Yuk, cobain! Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa dan Kurvanya Titrasi asam basa terdiri atas beberapa macam atau jenis, antara lain yakni sebagai berikut 1. Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat Titrasi asam kuat oleh basa kuat, artinya Titran larutan standar pada buret → basa kuat Titrat larutan sampel pada labu erlenmeyer → asam kuat Hayoloh, bingung nggak tuh.. Tenang, tenang. Bacanya pelan-pelan aja! Kamu nggak akan bingung kok kalau memperhatikan dengan perlahan dan seksama xixi.. Titrasi asam kuat oleh basa kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut. 2. Titrasi Basa Kuat oleh Asam Kuat Titrasi basa kuat oleh asam kuat, artinya Titran larutan standar pada buret → asam kuat Titrat larutan sampel pada labu erlenmeyer → basa kuat Titrasi basa kuat oleh asam kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut. 3. Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat Titrasi asam lemah oleh basa kuat, artinya Titran larutan standar pada buret → basa kuat Titrat larutan sampel pada labu erlenmeyer → asam lemah Titrasi asam lemah oleh basa kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut. 4. Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat Titrasi basa lemah oleh asam kuat, artinya Titran larutan standar pada buret → asam kuat Titrat larutan sampel pada labu erlenmeyer → basa lemah Titrasi basa lemah oleh asam kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut. Baca Juga Bagaimana Cara Menentukan Indikator Asam Basa? Rumus Titrasi Asam Basa Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, titrasi asam basa bertujuan untuk mencari tahu konsentrasi dari larutan sampel yang dianalisis. Untuk menentukan konsentrasi larutan sampel, kamu bisa menggunakan rumus titrasi asam basa berikut Keterangan Contoh Soal Menghitung Konsentrasi Sampel Nah, supaya kamu semakin paham, yuk kita coba selesaikan soal titrasi asam basa di bawah ini Analisis larutan sampel HCl 20 ml dengan larutan standar 0,1 M NaOH 25 ml. Berapakah konsentrasi HCl yang dihasilkan? Penyelesaian Jadi, konsentrasi HCl yang dihasilkan adalah 0,125 Molar. — Oke, selesai sudah materi titrasi asam basa kali ini. Semoga, dengan membaca artikel ini, kamu bisa tambah paham mengenai pengertian, cara melakukan titrasi asam basa, serta contoh perhitungannya, ya. Jangan lupa juga kalau kurva titrasi asam basa itu terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian yang menandakan pH awal, bagian yang menandakan pH saat titik ekuivalen, dan bagian yang menandakan pH setelah melampaui titik ekuivalen. Sudah paham, ya? Kalau kamu ingin tahu lebih banyak lagi tentang titrasi beserta rumusnya, kamu bisa belajar menggunakan video belajar beranimasi di ruangbelajar. Di sana, kamu nggak cuma bisa belajar melalui video, tapi juga bisa mengerjakan latihan soal, lho. Yuk, gabung sekarang! Sumber Gambar Gambar Alat Titrasi’ [Daring]. Tautan Diakses 21 April 2022 Artikel ini diperbarui pada 8 Juni 2023.
Perhatikangrafik titrasi asam lemah oleh basa kuat berikut! 15. Perhatikan grafik titrasi asam-basa berikut! 20 mL CH3COOH dititrasi menggunakan larutan NaOH 0,05 M. Konsentrasi larutan CH3COOH dan pH larutan pada titik C berturutturut adalah. A. 0,05 M, pH = 7 B. 0,10 M, pH < 7 C. 0,10 M, pH = 7 D. 0,15 M, pH > 7 E. 0,15 M, pH = 7 21.
- Titrasi merupakan metode penentuan kadar suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Dalam proses titrasi, larutan dengan volume terukur direaksikan secara bertahap dengan larutan lain yang telah diketahui jenis reaksi yang terjadi, titrasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu titrasi asam basa, titrasi pengendapan, dan titrasi asam basa adalah penentuan kadar larutan basa dengan larutan asam yang telah diketahui kadarnya, dan sebaliknya. Penentuan kadar asam atau basa ini didasarkan pada reaksi ilmu kimia, mengutip Modul P4TK IPA terbitan Kemdikbudristek, titrasi asam basa termasuk metode analisis kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan di Asam Basa melibatkan reaksi antara asam dengan basa sehingga akan terjadi perubahan pH larutan yang dititrasi. Metode ini disebut pula analisis volumetrik karena pengukuran volume berperan penting dalam proses yang akan ditentukan kadarnya dalam titrasi disebut sebagai analit. Sementara itu, larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai larutan sintesis atau 3 reaksi kimia yang digunakan sebagai dasar titrasi asam basa, yakni sebagai berikut Reaksi yang melibatkan asam kuat dan basa kuat; Reaksi yang melibatkan asam lemah dengan basa kuat; Reaksi yang melibatkan asam kuat dan basa lemah. Metode Titrasi Asam Basa dan Prosedurnya Metode titrasi asam basa mesti dijalankan hingga titik ekivalen tercapai. Maksud dari titik ekivalen adalah keadaan saat asam dan basa tepat habis bereaksi secara dari Modul Kimia Politanikoe, titik ekivalen dapat terlihat dari warna indikator. Titrasi perlu dihentikan saat indikator menunjukkan warna berubah. Kondisi itu disebut titik akhir mendapatkan hasil titrasi yang akurat, selisih titik akhir titrasi dengan titik ekivalen harus diupayakan seminimal mungkin. Maka itu, indikator perubahan warna maupun trayek pH dalam proses titrasi harus dipilih secara titrasi asam basa perlu alat berupa buret dan labu Erlenmeyer, serta tiga bahan yaitu titran, analit, dan indikator asam atau titrat merupakan sebutan untuk larutan yang tidak diketahui konsentrasinya. Adapun titran ialah larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Sementara indikator asam basa adalah zat yang bisa mengalami perubahan warna saat mendekati titik larutan yang dapat dicari kadarnya konsentrasinya dalam titrasi, salah satunya larutan asam berupa asam klorida HCl.Prosedur metode titrasi asam basa sebagai berikut Masukkan titran ke dalam buret Masukkan analit ke labu Erlenmeyer Tambajkan beberapa tetes indikator asam basa ke dalam analit Teteskan titran sedikit demi sedikit ke dalam analit Hentikan titrasi ketika warna analit berubah Catat volume titran yang masuk ke dalam analit Warna analit yang berubah adalah efek penambahan indikator asam basa Warna yang berubah adalah tanda titrasi mencapai titik ekivalen. Selain itu, ada dua cara untuk mengetahui titik akhir titrasi asam basa. Pertama, memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan. Grafik dibuat dengan cara menarik garis kurva dengan pH sebagai ordinat dan volume titran sebagai absis. Kurva ini disebut kurva titrasi. Titik tengah kurva tersebut adalah titik memakai indikator asam basa yang ditambahkan tiga tetes sesedikit mungkin pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator akan mengalami perubahan warna ketika titik ekivalen terjadi, pada saat inilah titrasi ini rumus perhitungan titasi asam basaV1 x K1 = V2 x K2K2 = V1 x K1 V2KeteranganV1 = volume analit atau zat yang dititrasi; K1 = konsentrasi zat yang dititrasi; V2 = volume titran terpakai; K2 = konsentrasi titran. - Pendidikan Kontributor Robiatul KameliaPenulis Robiatul KameliaEditor Addi M Idhom
. 264 339 56 377 406 160 390 104